Tema hutan adalah salah satu tema yang banyak diminati oleh para fotografer pemula hingga profesional. Karena kebanyakan orang lebih suka dengan pemandangan alam. Di Indonesia sendiri, banyak daerah yang merupakan area tanah berhutan. Selain sejuk dan nyaman untuk dikunjungi, pemandangan yang ada sayang untuk tidak diabadikan dengan kamera.
Berjalan-jalan di hutan menawarkan banyak kesempatan untuk potret yang besar. Lanskap hutan memberikan kesan menyenangkan dari warna, bentuk organik dan berbagai cahaya yang bisa digunakan untuk keuntungan potret fotografer.
Di kesempatan kali ini, kita akan membahas tujuh tips memotret pemandangan hutan. Tidak peduli jenis hutan apa yang kamu pilih untuk menembak gambarmu. Mereka semua berbagi fitur tertentu yang bisa membuat berbagai komposisi yang menarik untuk potret yang akan kamu ambil.
Dengan membidik orang di hutan, selalu ada bahaya bahwa frame bisa mendapatkan terlalu sibuk. Sebuah hamparan pohon mungkin menyenangkan di mata, tapi ketika datang ke potret, kelebihan detail dapat merugikan subjek.
Kuncinya di sini adalah untuk menemukan cara menyederhanakan kejadian dan menarik mata ke subjek yang kamu pilih. Sebagai contoh, kamu bisa menggunakan aperture lebar untuk kedalaman dangkal bidang, sehingga cabang-cabang foreground dan background menjadi kabur. Atau kamu bisa menyusun frame sehingga lingkungan bekerja selaras dengan subjek.
Trik-trik komposisi yang berguna, seperti “aturan pertiga” dan “frame dalam frame” merupakan suatu bantuan yang besar. Kenapa begitu? Hal ini dikarenakan mereka bisa membantu untuk memvisualisasikan kekacauan dari cabang-cabang ke dalam susunan yang bekerja untuk potret kamu. Dengan sedikit latihan, keterampilan ini akan segera menjadi sifat dasar alam.
Cara Mengambil Potret Hutan
-
Gunakan frame alami
Salah satu trik komposisi yang bagus adalah untuk membuat bingkai dalam bingkai dengan mencari frame alami yang mengelilingi subjek yang kamu pilih. Carilah cabang atau dahan yang menciptakan lubang alami untuk dapat kamu gunakan menangkap gambar.
-
Carilah cahaya
Di bawah kanopi dari cabang-cabang terdapat banyak variasi dalam cahaya, bahkan pada hari yang berawan datar. Jika wajah dalam bayangan, cari sudut yang lain atau ubah menuju cahaya untuk penerangan yang lebih baik.
-
Menciptakan kedalaman
Membuat kedalaman dalam potret adalah cara yang bagus untuk menambahkan atmosfir dan membantu untuk mengarahkan mata ke subjek yang kamu bidik. Cari sudut yang mencakup rincian out-of-focus di foreground dan background.
-
Carilah pola monokrom
Pohon dan cabang membentuk jaringan yang indah seperti pola, sehingga cari bagian yang pas untuk mendapatkan hasil yang baik.
-
Pikirkan koordinasi warna
Pilih pakaian dengan blok warna yang kontras dengan lingkungan. Hindari dari warna hijau, coklat atau kamuflase lainnya. Warna-warna hangat, seperti oranye dan merah, adalah berlawanan dengan warna dingin, seperti hijau dan biru.
-
Auto ISO untuk potret hutan
Pengaturan exposure secara sederhana untuk potret hutan, lakukan ini: Mengatur DSLR ke mode manual eksposure dan kemudian atur ISO ke Auto. Sekarang kamu bisa memilih kecepatan rana dan aperture, kamera bekerja dengan ISO yang sesuai.