Teknik lighting studio ini adalah salah satu teknik fotografi yang banyak diminati oleh fotografer pemula. Tapi tidak jarang juga setelah melihat hasil fotonya, mereka belum memahami teknik pencahayaan itu sendiri. Salah satu tugas sebagai fotografer adalah mampu untuk mengontrol kerasnya cahaya dan lebih mampu menekan masalah area, seperti wajah yang sempit atau wajah bulat.
Karena jika pencahayaannya salah, maka akan menentukan fitur ini dan tidak akan bagus untuk subjek yang kamu ambil.
4 Teknik Pencahayaan Fotografi Studio
Pencahayaan Pendek
Biasanya teknik ini disebut juga dengan teknik short lighting yang sering digunakan untuk memotret wajah yang berbentuk oval. Lighting diseting untuk menerangi sisi wajah objek yang berpaling dari kamera. Teknik pencahayaan pendek menekankan kontur wajah lebih dari pencahayaan lebar atau broad lighting.
Gaya ini dapat diadaptasi untuk tampilan “kuat” atau “lemah” dengan menggunakan cahaya yang lemah. Pencahayaan pendek ini memiliki efek penyempitan, itu sangat bagus untuk digunakan dengan subjek yang memiliki wajah bulat atau sangat gemuk.
Pencahayaan Lebar
Biasa disebut juga dengan teknik broad lighting adalah teknik pencahayaan yang biasa digunakan untuk perbaikan. Lighting akan diposisikan sedemikian rupa untuk menerangi bagian sisi objek, misalnya model yang menghadap kamera. Teknik pencahayaan ini biasa digunakan ketika ingin membentuk wajah supaya terlihat kurus, atau wajah sempit tampak lebih lebar.
Butterfly Lighting
Butterfly lighting dicapai dengan menempatkan lampu utama tepat di depan wajah subjek dan menyesuaikan tinggi untuk menciptakan bayangan langsung di bawah, dan sejajar dengan hidung.
Gaya ini sangat cocok untuk subjek yang memiliki wajah oval dan dianggap sebagai gaya pencahayaan glamir dan paling cocok untuk wanita. Hal ini tidak dianjurkan digunakan pada pria atau mereka yang berambut pendek, karena memiliki kecenderungan untuk menyoroti telinga, dimana ada efek yang tidak diinginkan.
Rembrandt Lighting
Menggabungkan pencahayaan pendek dan butterfly lighting. Lampu utama diposisikan tinggi dan di sisi wajah yang jauh dari kamera. Teknik ini menghasilkan segitiga yang diterangi di pipi paling dekat dengan kamera. Segitiga yang diterangi hanya di bawah mata dan tidak di bawah hidung.
Cahaya seperti apa yang diinginkan dalam sebuah pemotretan sebetulnya sangat bergantung pada kesan apa yang ingin ditimbulkan dan bagaimana komposisi yang diharapkan dari cahaya dan bayangan dalam foto.
Yang harus diperhatikan dari cahaya adalah:
- Indentitas, seberapa kuat cahaya tersebut. Cahaya yang sangat kuat akan menimbulkan bayangan yang jelas (harsh) sedangkan cahaya yang lemah akan menimbulkan bayangan yang lembut (soft). Pada pemotretan di luar ruangan, cahaya alami (matahari) akan tersedia sejak terbit matahari (sekitar 05.00) hingga senja (sekitar 18.00), ada juga cahaya dengan intensitas tinggi akan diperoleh pada 09.00 – 15.00.
- Spektrum, banyaknya warna yang terkandung dalam cahaya. Cahaya matahari yang berwarna putih kekuningan sebetulnya gabungan dari banyak spectrum warna, beberapa di antaranya mungkin kamu ingat sebagai jajaran warna pelangi, tapi sebenarnya cahaya matahari lebih luas dari itu.
- Arah datang cahaya, hal ini akan berpengaruh pada metering dan komposisi highlight & shadow pada objek. Arah datang cahaya secara jelas akan mempengaruhi atah dan ukuran bayangan. Pada pemotretan model, arah datangnya cahaya juga mempengaruhi ekspresi model.
Itu dia beberapa teknik lighting khusus studio yang bisa kamu praktekkan ketika akan mengambil gambar di studio dengan pencahayaan yang baik. Semoga bermanfaat.