Pada kesempatan kali ini, Tokofoto.co akan memberikan informasi terkait dengan memahami mode metering pada kamera DSLR/Mirrorless dan memilih mode yang tepat dan sesuai dengan kondisi cahaya.
Kamera pada umumnya membutuhkan alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang digunakan sebagai perhitungan berapa Aperture, Speed dab ISO yang tepat untuk menghasilkan sebuah foto dengan eksposur yang benar.
“alat” inilah yang biasa disebut dengan Metering.
Dulu, saat fotografi lawas, kondisi cahaya diukur menggunakan alat terpisah yang bernama lightmeter. Bayangkan betapa sulitnya dan ribetnya untuk mengambil sebuah foto.
Saat ini, lightmeter sudah ditanam pada kamera atau biasa disebut dengan TTL (throught the Lens). Dimana proses untuk mengambil foto menjadi lebih mudah.
Metering pada kamera terdiri dari 4 jenis, yaitu:
1. Evaluative Metering
2. Center-weighted Metering
3. Partial Metering
4. Spot Metering
Di setiap mode pengukuran memiliki kisaran pengukuran yang berbeda. Jadi. meskipun kamu sedang memotret pemandangan yang sama, nilai pencahayaan dan kecerahan foto yang dihasilkan akan bervariasi tergantung dengan mode metering yang kamu gunakan.
Memahami Metering Kamera dan Memilih Mode yang Tepat
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, metering ini berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya sehingga, kamera bisa menentukan pengaturan yang tepat untuk menghasilkan sebuah foto dengan eksposur yang normal.
Area intensitas cahaya yang diukur tergantung dari mode metering yang kita pilih. Selanjutnya kamera akan mengkalkulasi area yang terang dan gelap secara merata untuk kemudian menentukan berapa kebutuhan eksposur yang tepat.
Agar kamu lebih bisa memahami terkait dengan jenis metering yang ada di kamera, simak penjabaran berikut:
1. Evaluative Metering
Sesuai dengan simbolnya, mode Evaluative Metering akan mengukur keseluruhan cahaya yang ada pada area bidikan.
Kamera akan mengukur keseluruhan frame dan mengkalkulasi area yang gelap dan terang secara merata. Berdasarkan perhitungan matematisnya, kamera akan menganggap demikianlah eksposur yang benar jika yang diukur adalah intensitas cahaya pada keseluruhan frame.
Kelebihan Evaluative Metering
Mode yang paling umum dan sering digunakan oleh fotografer, terutama untuk fotografer pemula. Mode metering yang paling serba bisa, jarang memberi pencahayaan yang salah.
Kekurangan Evaluative Metering
Tidak akan berfungsi dengan baik jika ada perbedaan kecerahan yang sangat signifikan antara satu area dengan are lainnya.
Manfaatnya
Gunakan mode ini ketika objek yang mau difoto memiliki pencahayaan yang merata, misalnya ketika mengambil foto pemandangan.
2. Center-weighted Metering
Ketika kamu menggunakan mode ini, kamera hanya menitikberatkan pada area bagian tengah frame saja namun tetap tidak mengabaikan bagian tepinya. Mode ini adalah kombinasi antara mode Evaluative Metering + Partial Metering.
Kamera hanya memprioritaskan eksposur di bagian tengah jendela saja dengan tetap mempertimbangkan bagian sisi tepi frame. Berdasarkan perhitungan matematis, kamera menganggap demikianlah eksposur yang benar jika yang diukur adalah intensitas cahaya pada bagian tengah frame dengan tidak terlalu mengabaikan bagian sisi-sisi frame.
Kelebihan Center-weighted Metering
Memprioritaskan area tengah, tetapi prosesnya, tetap tidak terlalu mengabaikan bagian tepi dari gambar.
Kekurangan Center-weighted Metering
Menggunakan mode ini kurang efektif untuk objek yang terlalu kecil, karena area prioritas meliputi hampir keseluruhan bagian tengah frame singkatnya, objek kecil sementara area prioritas besar.
Manfaatnya
Manfaatkan mode ini ketika kamu hanya peduli dengan eksposur di bagian tengah frame saja, misalnya ketika memotret benda/manusia sementara ada perbedaan gelap terang yang mencolok di area lainnya.
3. Partial Metering
Di mode ini, kamera hanya menitikberatkan pengukuran kecerahan pada area tengah dari frame dengan mengabaikan bagian lainnya. Mode ini hampir mirip dengan Center-weight Metering.
Kelebihan Partial Metering
Memprioritaskan area tengah dan mengabaikan bagian tepi dari gambar.
Kekurangan Partial Metering
Mode ini kurang efektif digunakan untuk mengambil objek yang terlalu kecil karena area prioritas meliputi hampir keseluruhan bagian tengah frame. Singkatnya, objek kecil sementara area prioritas besar.
Manfaatnya
Menggunakan mode ini jika kamu ingin memotret benda/manusia yang close-up atau memotret macro.
4. Spot Metering
Spot Metering ini bekerja dengan cara mengukur intensitas cahaya di bagian sempir yang ada di area titik fokus dengan mengabaikan bagian lainnya.
Titik fokusnya diletakkan pada objek. Dengan Spot Metering ini kamera hanya peduli dengan area sempit pada bagian titik fokus dan mengabaikan bagian lainnya, sehingga eksposur area fokus menjadi normal meski bagian lainnya over exposure.
Dengan menggunakan Spot Metering ini bagian lain bisa menjadi terlalu terang jika area fokus kurang cahaya. Bagian lain bisa menjadi sangat gelap jika area fokus memiliki intensitas cahaya yang berlebihan, misalnya ketika memotret lilin di dalam ruangan.
Kelebihan Spot Metering
Spot Metering juga merupakan mode yang sangat paling umum digunakan oleh fotografer profesional. Hanya memprioritaskan bagian sempit di area fokus serta mengabaikan area lainnya, sehingga akan bermanfaat ketika mengambil foto dengan tingkat perbedaan kecerahan yang sangat mencolok dan kita ingin area fokus tetap memiliki eksposur yang normal.
Kekurangan Spot Metering
Karena prioritas dari mode ini hanya pada area fokus, seringkali menyebabkan area lainnya menjadi sangat terang atau gelap.
Manfaatnya
Gunakan mode ini jika terdapat perbedaan kecerahan yang mencolok antara objek dengan background, misalnya saat memotret dalam kondisi backlight dan kamu ingin objek tetap normal, meski yang lainnya over/under eksposur.