Kira-kira Kapan Harus Menggunakan Lensa Wide?

Kapan Menggunakan Lensa Wide

Membahas foto portrait, berat rasanya untuk mematahkan anggapan “mending pakai lensa tele”, benar?

Lensa-lensa yang memiliki focal length panjang sudah jadi favorit foto portrait sejak lama karena selain menjaga proporsi wajah sesuai keadaan aslinya (minim distorsi), lensa tele juga memberikan bokeh yang bagus dan dirasa memberi ruang untuk subjek merasa nyaman karena fotografer tidak harus berdiri dekat dengan mereka.

Kapan Harus Menggunalan Lensa Wide?

Berikut adalah beberapa alasan untuk menggunakan lensa wide dalam foto portrait. Bisa jadi referensi untuk kamu.

Menampilkan Ruangan/Tempat Sebagai Bagian dari Foto

Ada foto portrait yang sering kita sebut dengan environmental portraiture. Foto portrait dimana subjeknya difoto ketika berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga bisa menggambarkan, memberi cerita, mendefinisikan siapa subjek itu sebenarnya.

Komposisi jenis ini sebenarnya yang paling sering digunakan dalam pembuatan film dimana angle, background, dan segala informasi yang masuk dalam frame berpengaruh dalam menyampaikan cerita.

Dengan alasan informasi inilah lensa wide memberikan solusi untuk kita. Lensa wide memberi kesempatan pada kita untuk menangkap lebih banyak informasi dalam sebuah frame, sehingga cerita bisa dengan lebih mudah dan lebih jelas penyampaiannya.

Jika selama ini kamu fokus pada keunikan subjek itu sendiri dalam foto portrait, maka environmental portraiture adakah kebalikannya dimana keseluruhan frame harus cukup unik untuk memberikan kesan raung/tempat supaya subjek memiliki cerita yang lebih dalam.

Memotret di Ruangan Sempit

Keadaan tempat atau ruangan bisa menjadi alasan paling utama kenapa harus gonta-ganti lensa.

Contohnya ketika harus memotret 2 subjek di dalam ruangan yang cukup sempit. Mungkin kalau cuma satu subjek masih bisa menggunakan lensa 50mm, tapi jika sudah memotret 2 subjek, besar kemungkinan kamu sudah mepet tembok pun frame nya masih belum cukup.

Disinilah kamu bisa menggunakan lensa wide. Pastikan kamu memegang kamera dengan lurus menghadap ke depan untuk menghindari adanya distorsi.

Lebih Dramatis

Jika berbicara tentang dramatis, kadang yang kamu butuhkan adalah background yang tepat, angle yang ekstrim dan sedikit leading lines.

Itu juga yang bisa kamu dapatkan dari lensa wide. Kombinasi antara wide field of view dengan low angle bisa membuat subjek jadi terkesan heroik. Ditambah distorsi di samping kiri dan kanan malah memberi kesan leading lines yang menambah efek dramatis juga.

Yang perlu kamu perhatikan adalah ukuran kaki subjek yang juga membesar di bawah karena distorsi. Itu adalah efek samping dari lensa wide yang dari tadi sudah disebutkan.

Menyimbolkan Intimasi

Apa yang membedakan close-up portrait yang menggunakan lensa tele dan menggunakan lensa wide?

Jawabannya adalah di background dan tampilan dari sisi satu ke sisi lainnya yang lebih lebar tapi masih tetap personal. Lensa wide menawarkan ini dalam close-up portrait.

Otomatis background akan lebih banyak masuk ke dalam frame ketika menggunakan lensa wide, dan tampilan menyapu dari kiri ke kanan akan membuat mata untuk memperhatikan keseluruhan gambar. Overall, ini akan memberi kesan baru dalam foto close-up portrait.

Kelemahannya adalah, butuh ketelitian untuk mendapatkan foto yang tidak ada distorsinya sama sekali. Apalagi ketika portrait, bisa-bisa wajah subjek jadi melebar.

Itu dia penjelasan kapan waktu yang tepat untuk kamu menggunakan lensa wide. Semoga kamu yang sedang mencari informasi ini bisa terbantu setelah membaca artikel yang ada di atas.

One thought on “Kira-kira Kapan Harus Menggunakan Lensa Wide?

  1. Pingback: 9 Langkah Membuat Film Dokumenter Untuk Pemula

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Info Harga Promo