Fotografi makro adalah gaya fotografi yang membuat hal-hal kecil terlihat besar. Fotografer makro mungkin fokus pada bunga atau serangga dan hal-hal kecil lainnya yang difoto sedemikian rupa sehingga menjadi fokus besar dari foto akhir.
Umumnya, fotografi makro berarti foto yang sangat besar. Tapi, dalam praktiknya, ini adalah seni mengambil objek kecil dari jarak dekat yang ekstrim untuk menghasilkan bidikan yang lebih besar dari aslinya.
Ini adalah salah satu jenis fotografi yang paling menantang tetapi juga salah satu yang paling berdampak dan bermanfaat. Hal ini membutuhkan fotografer untuk bekerja dengan kedalaman bidang yang sangat dangkal dan kecepatan rana yang diperpanjang. Ini mungkin juga menempatkan kamu di beberapa ruang sempit ketika mengambil foto.
Fotografi makro sangat cocok untuk siapa saja yang menyukai perhatian pada detail dan memiliki banyak kesabaran, terutama jika kamu bekerja dengan subjek langsung ketika mengambil foto.
Tapi sebelum lebih dalam membahas tentang fotografi makro alangkah baiknya jika kita pahami terlebih dahulu perbedaan fotografi makro dan close up. Meski istilah tersebut bisa digunakan secara bergantian dan beberapa orang bahkan menggunakan mikrofotografi ketika berbicara tentang fotografi makro, mereka berbeda dan berarti hal yang berbeda.
Fotografi makro menangkap sesuatu yang kecil di mata dan membuatnya terlihat besar. Sedangkan fotografi close up hanya tindakan mendekati subjek dan mengambil gambar. Itu bisa berupa objek berukuran apa saja, hanya saja dibidik dengan jarak yang dekat. Mengetahui cara mendekati subjek, memahami cara menangkap gambar ketika mencapai efek fotografi makro, dan memanfaatkan sebagian besar alat yang harus kamu gunakan semuanya adalah bagian penting dari praktik fotografi makro.
Beberapa hal tentang fotografi makro di bawah akan membantu kamu memulai dan meningkatkan keterampilan kamu sebagai fotografer makro.
1. Kamu tidak perlu kamera DSLR
Meski mungkin kamu pernah menggunakan kamera DSLR untuk melatih kemampuan fotografi makro, itu tidak mengharuskan penggunaan DSLR, karena kamu bisa menangkap gambar makro hanya dengan kamera handphone. Kamu harus menggunakan lensa yang tepat untuk mendapatkan efek makro yang kamu inginkan.
2. Setiap saat adalah waktu tepat untuk pemotretan makro
Kamu mungkin berpikir fotografi makro hanya akan berhasil dalam situasi atau waktu tertentu. Ini belum tentu demikian. Meski mungkin berpikir fotografi makro hanya akan berhasil dalam situasi atau waktu tertentu. Ini belum tentu demikian. Meski mungkin ada kondisi ketika latar belakang, cahaya, atau bayangan lebih ideal daripada yang lain, kamu bisa menangkap gambar makro setiap saat. Dan karena sebagian besar fotografi makro terkonsentrasi pada alam, kamu akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan bidikan yang bagus setiap saat sepanjang tahun.
3. Lensa makro DSLR tidak hanya untuk fotografi makro saja
Banyak orang yang menganggap bahwa lensa makro dirancang khusus untuk memotret makhluk kecil seperti lebah dan capung, tapi tidak demikian halnya.
Lensa makro masih bisa menangani beberapa bidang lain, jadi kamu tidak perlu khawatir tentang berinvestasi pada sesuatu yang akan berfungsi dalam kondisi yang sangat spesifik. Lensa makro rata-rata memiliki jarak fokus minimal 30 cm, sehingga kamu bisa menggunakannya untuk berbagai subjek. Apa pun yang bisa kamu foto bisa ditangkap sebagai gambar makro.
4. Pencahayaan bisa menjadi tantangan
Ketika berlatih fotografi makro, kamu mungkin perlu memasukkan beberapa cahaya ekstra. Benda yang kecil dan kadang tersembunyi membuat kamu sangat membutuhkan cahaya, kamu memerlukan aperture yang lebih lebar, sehingga pencahayaan sekitar cukup, tapi ada kalanya kamu memiliki cukup cahaya alami, tapi sering kali tidak, maka perlu dipertimbangkan trik pencahayaan tambahan seperti menggunakan reflektor atau lampu kilat eksternal untuk meningkatkan kualitas foto mu.
5. Bekerja dengan objek bergerak
Jika kamu mengharapkan subjek bergerak, seperti ketika kamu memotret serangga, sebaiknya fokus pada sesuatu yang statis di foto dan prediksi subjek akan bergerak kemana.
6. Menggunakan focus stacking
Pembempatan fokus penting untuk foto makro dan kadang itu adalah suatu keharusan. Bukaan lebar yang diperlukan dalam foto makro memberi kamu kedalaman bidang kecil yang mempengaruhi fokus mu. Ketika kamu memfokuskan tumpukkan, kamu bisa mengambil gambar utama pada titik fokus yang berbeda dan menyatukannya untuk menjaga subjek yang kamu jepret tetap fokus.
7. Mulailah dengan subjek mati
Mundur ke belakang sedikit, kamu mungkin ingin memulai dengan subjek yang tidak akan terbang jauh. Menangkap gambar makro ulat atau kupu-kupu memang mengasyikan, tapi juga bisa membuat fotografer yang paling terampil kesulitan.Salah satu tips fotografi makro yang bisa kamu lakukan adalah memulai dengan benda mati seperti makanan atau tumbuhan dan kemudian beralih ke hal yang bergerak.
8. Jangan ganggu
Mendapatkan foto makro dari makhluk hidup yang sangat kecil adalah tantangan. Hal ini berlaku untuk subjek yang kemungkinan besar akan terbang menjauh ketika didorong atau dikejutkan. Langkah terbaik kamu adalah memikat makhluk ini.
9. Tangkap detailnya
Fotografi makro adalah semua tentang detail. Tujuan kamu adalah untuk menangkap tekstur, bentuk, dan detail subjek mu.
Penting juga untuk mempertimbangkan ruang ketika mengambil foto makro, seperti yang kamu lakukan dengan bidikan lainnya. Ruang kosong membantu mata pemirsa melihat apa yang paling penting tentang detail gambar.
10. Ingatlah untuk tetap menarik
Ketika kamu menelusuri ke bentuk seni yang paling sulit, kamu bisa kehilangan kreativitas. Pastikan hal ini tidak terjadi ketika berlatih fotografi makro. Salah satu tujuan mengambil bidikan makro adalah untuk mengambil hal-hal yang kita lihat sepanjang waktu dan membuatnya lebih menarik. Disitulah letak kreativitasnya.
Itu dia penjelasan tentang hal yang harus diperhatikan dalam fotografi makro. Semoga kamu yang sedang mencari informasinya bisa terbantu setelah membaca artikel yang ada di atas.