Pengertian Emotional Photography dan Tips Menambahkan “Rasa” Pada Hasil Jepretan

Emotional Photography

Hasil foto yang baik seringkali menyampaikan sebuah emosi, tapi bagaimana jika kamu membuat fotografi emosional? Bagaimana jika kamu menambahkan perasaan atau feel ke foto sehingga kamu mampu untuk menggerakkan para audiens dan memastikan mereka terhubung dengan karya yang sudah kamu ciptakan. Banyak fotografer sudah menghabiskan bertahun-tahun mengasah kemampuannya untuk memasukkan foto dengan emosi.

Tentu, tidak semua orang mengalami emosi yang sama dalam menaggapi foto yang sama, jadi jangan merasa tertekan untuk menyampaikan perasaan tertentu kepada semua orang. Alih-alih, menggunakan kiat-kiat ini, ditambah emosi pribadi kamu, untuk membuat gambar yang kuat dan unik. Nah berikut adalah beberapa Tips Menambahkan “Rasa” pada fotomu.

1. Kamu harus mengidentifikasi suasana hati sebelum memotret

Kapan kamu dan dimanapun kamu pergi dengan kamera untuk memotret, sebelum mengambil satu bidikan, atau bahkan mencari bidikan, tanyakan pada diri sendiri terlebih dahulu: Bagaimana perasaan di hari tersebut? Kemudian biarkan emosi itu memandu pemotretan, dan menyalurkannya ke dalam fotomu. Pada saat yang sama, ada baiknya kamu memeriksa ulang perasaan secara berkala selama pemotretan. Tergantung pada tampilan, cahaya, pertemuan kebetulan, dll. Emosi dapat berubah.

2. Fokus pada wajah

Wajah penuh emosi. Bagaimanapun, mata adalah jendela jiwa, dan sering menunjukkan kemarahan, kegembiraan, kesedihan, cinta, dan banyal lagi yang lainnya. Selain itu, wajah juga bisa menyampaikan emosi melalui mata yang bengkak, air mata, kerutan, dll. Jadi, jika kamu mau perasaan benar-benar terpancar, latih lensa kamu dan bidiklah pada wajah orang!

3. Sederhanakan Bidikan Kamu dan Coba Gunakan Telefoto

Kalau kamu ingin membuat fotografi emosional, pertimbangkan untuk menyederhanakan bidikan. Kecuali elemen dari bingkaimu. Pilihlah perspektif yang menyoroti satu bidang minat, bukan keseluruhan pemandangan. Cara mudah untuk menyederhanakannya adalah dengan panjang fokus dan/atau pemangkasan komposisi. Semakin panjang lensa, semakin sedikit yang kamu sertakan dalam bidikan, yang bisa menjadi cara yang bagus untuk menekankan subjek tertentu, jadi pertimbangkan untuk memotret dengan lensa 70-200mm.

4. Letakkan kamera dan mulai amati sekitar

Kamu bisa meletakkan kamera dan beri kesempatan untuk mengamati dunia. Lihat saja sekeliling dan lihat apa yang menarik kesadaran kamu. Tanyakan pada diri sendiri: Apa yang menarik minat mu? Apa yang menarik saya? Apa yang ingin saya tangkap? Apa yang penting untuk saya tentang adegan ini?

Pertanyaan-pertanyaan ini hanya memakan waktu satu atau dua menit, tapi mereka akan membantu kamu mengidentifikasi komposisi baru yang bergema secara emosional, ditambah mereka bisa memperjelas ide mu tentang sebuah adegan dan menunjukkan jalan ke depan.

Itu dia penjelasan tentang emotional fotografi yang bisa diberikan pada kesempatan kali ini, semoga kamu yang sedang mencari informasinya bisa terbantu setelah membaca artikel yang ada di atas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Info Harga Promo