Hyperfocal Distance adalah sebuah istilah dalam fotografi yang mungkin masih asing di telingan sebagian orang, bahkan di kalangan fotografer itu sendiri. Istilah ini adalah pembicaraan yang muncul di kalangan fotografer landscape serta street fotografi, jarang diperbincangkan oleh fotografer potraiture atau model.
Hyperfocal distance ini adalah topik bahasan yang masih cukup membingungkan, baik itu untuk pemula atau yang sudah ekspert. Tapi bagaimanapun juga, untuk mendapatkan foto keseluruhan setajam mungkin, khususnya untuk photographer landscape, hyperfocal distance ini adalah bahasan yang mestinya diketahui.
Hyperfocal Distance Adalah…
Ketika meletakkan titik fokus di foreground, maka background menjadi kurang fokus. Sebaliknya, ketika kamu meletakkan titik fokus pada background, maka foreground menjadi kurang fokus.
Hiperfocal distance adalah jarak dari lensa ke suatu titik fokus, dimana dari titik fokus tersebut hingga infinity (jarak tak terhingga) menjadi tajam keseluruhan, ditambah juga dengan setengah dari titik fokus ke lensa ikut tajam.
Tujuan utama dari hyperfocal distance ini adalah untuj mendapatkan ketajaman foto yang seluas-luasnya dari titik fokus sampai ke titik tak terhingga.
Kapan Harus Menerapkan Hyperfocal Distance?
Pada bagian ini, mungkin banyak orang yang salah kaprah karena sebenarnya hyperfocal distance ini tidak perlu diterapkan pada semua foto landscape atau street fotografi. Hyperfocal distance ini hanya perlu diterapkan pada objek foto yang memiliki foreground yang dekat dengan lensa dan background yang sangat jauh dari lensa dan keduanya harus tajam.
Hyperfocal distance ini tidak perlu diterapkan pada objek foto yang tidak memiliki foreground yang dekat dengan lensa, artinya tidak ada objek dekat lensa yang mesti fokus. Misalnya, kamu sedang memotret hamparan padang pasir, pegunungan atau pantai, sedangkan foreground tidak ada. Kamu tidak perlu untuk menghitung jarak hyperfocal karena objek terdekat dari lensa posisinya jauh, sudah berapa di titik infinity. Jadi kamu hanya perlu meletakkan saja titik fokus ke infinity maka foto akan tajam secara keseluruhan.
Gyperfocal distance juga tidak berguna ketika memotret dengan objek yang benar-benar sangat dekat dari lensa, disaat yang bersamaan, objek yang jauh juga mesti fokus. Alasannya juga sama seperti penjelasan sebelumnya, bagian yang bisa fokus hanya setengah dari titik hyperfocal ke lensa.
Cara Mendapatkan Foto yang Tajam Secara Keseluruhan
Pada masa awal-awal fotografi, menghitung hyperfocal distance masih dianggap tidaklah penting, karena saat itu lensa manual dilengkapi dengan angka-angka hyperfocal. Pada lensa keluaran terbaru, tanda-tanda ini sudah dihapus, yang ada cuma jarak fokusnya saja. Oleh karenanya, kamu harus bisa menghitung sendiri jarak hyperfocal yang tepat sesuai dengan pengaturan kamera yang digunakan.
Cara Menerapkan Hyperfocal Distance di Dunia Nyata
Saat ini hampir semua lensa keluaran terbaru menggunakan autofocus sehingga agak menyulitkan untuk fotografer menerapkan hyperfocal distance. Karena fokus otomatis ini selalu jatuh di titik infinity atau background ketika melakukan komposisi foto.
Jadi cara yang bisa dilakukan adalah:
1. Mendapatkan jarak hyperfocal dengan salah satu cara di atas.
2. Matikan autofocus lensa.
3. Meletakkan titik fokus pada jarak hyperfocal.
4. Atur komposisi foto dan jepret.
Itu penjelasan Seputar Hyperfocal Distance yang diberikan pada kesempatan kali ini. Semoga bisa membantu kamu yang ingin tahu apa itu hyperfocal distance hingga bagaimana cara menggunakannya.