Setelah kita membaca dan menganalisa skenario, yang filmmaker harus lakukan adalah membuat Breakdown Skenario. Tugas orang yang harus melakukannya adalah asisten sutradara yang berdasarkan arahan sutradara.
Breakdown ini adalah semacam ringkasan dari berlembar-lembar halaman skenario. Jika skenario film yang ada berjumlah 100 halaman, maka breakdown ini hanya belasan halaman saja. Breakdown ini memudahkan semua kru film untuk melaksanakan berbagai tugasnya.
Misalnya ketika kita ingin tahu informasi di scene 27 ada pemain siapa saja, kita tidak perlu lagi mencari di skenario yang tebal, tetapi cukup melirik di lembar breakdown scene dan kita sudah mendapatkan informasi tersebut.
“Oh di scene 27 itu pemainnya ada 5 orang, Cuy. Si Adin dan 4 teman sekolahnya.”
Kita bisa juga dengan mudah menyiapkan properti apa saja yang digunakan karena sudah tercantum dengan jelas di lembar breakdown.
Lalu breakdown apa saja yang perlu dibuat?
- Yang perlu dilakukan adalah membuat Master Breakdown. Master Breakdown memuat secara global informasi penting dari skenario dan arahan khusus sutradara.
- Breakdown lokasi yang memilah set dan lokasi tertentu yang tertera dalam skenario.
- Breakdown pemain yang memuat daftar pemain berikut nomor scene dan total scene yang dimainkan.
- Breakdown harian, atau yang biasa disebut juga Jadwal Syuting atau skedul syuting, atau shooting schedule.
Master Breakdown
Master breakdown berisi informasi tentang nomor scene, lokasi , set, exterior/interior, cast atau pemain, extras/figuran, kostum, properti, deskripsi adegan, keterangan halaman scene, dan keterangan lainnya.
Apa yang ada di tiap Head Scene skenario harus dicantumkan. Beberapa poin di dalam deskripsi skenario juga harus masuk seperti kostum, properti, dan sebagainya. Nanti akan dibahas secara detail di bawah.
Sekarang mari kita bahas dulu poin-poin dari kolom atas hingga kolom terakhir. Nah untuk aplikasi yang cocok untuk membuat breakdown ini adalah Microsoft Excel. Selain cocok, mudah dan cepat penggunaannya.
Baik ketika membuat kolom-kolom, mudah copy paste, gampang membuat tabel, perhitungan, dan sebagainya. Mungkin ada software lain yang bisa digunakan, tapi rata-rata sutradara di Indonesia menggunakan Excel.
Format master breakdown di negara lain juga berbeda dengan di Indonesia. Tapi format yang sedang dibahas ini adalah format yang familiar dan nyaman digunakan dalam industri kita.
1. Judul
Di ujung paling atas, kita harus memberi keterangan MASTER BREAKDOWN, Judul Film, dan Sutradara. Hal ini berfungsi ketika kita di lokasi syuting. Kan kita punya banyak tuh kertas-kertas, mulai dari skenario, breakdown, skedul syuting, catatan-catatan, dan lainnya.
Nah kita bisa dengan mudah untuk mencari Master Breakdown di antara tumpukkan kertas. Begitu juga ketika mencari lembaran breakdown yang lain.
Coba bayangkan jika tidak ada judul master breakdown di atas. Pasti kita akan bingung menentukan ini lembaran apa? Judulnya apa? Sutradaranya siapa? Ya sudah kertasnya buat penjual sayur aja lah kalau gitu.
2. Nomor
Selanjutnya di kolom atas paling kiri sediakan No. Ini adalah nomor urutan dari nomor 1 sampai terakhir. Harap diperhatikan jangan sampai ada nomor yang ganda atau hilang.
3. Scene
Selanjutnya adalah No Scene. Nomor scene ini harus sesuai dengan apa yang ditulis di skenario. Jangan sampai meleset karena kita akan bingung sendiri jika terjadi perbedaan. Dan kadang akibatnya bisa fatal jika nomornya tidak sama.
Contohnya di skenario no scene adalah 19, sedangkan di lembar breakdown tertera 20. Sedangkan scene 19 ada hubungan kontinuitas dengan scene 21. Berbeda dengan scene 20 yang ternyata kontinuitas dengan scene 27. Bisa kacau hasil syutingnya.
Lalu apa bedanya kolom No dengan kolom scene? Mungkin bisa saja sama, tapi kadang juga berbeda. Misalnya scene 1 itu ada pecahan scene jadi scene 1a, 1b, 1c, dan seterusnya. Maka selanjutnya akan berbeda penomorannya.
4. I/E
Ini adalah keterangan ruang adegan. I adalah singkatan Interior dan E adalah Exterior. Terus bagaimana jika adegannya itu si A jalan dari dalam rumah ke jalanan? Berarti tulis ada I/E yang artinya adegannya kombinasi interior dan eksterior.
5. D/N
Singkatan Day/Night yang menunjukkan waktu adegan dilakukan. Terus bagaimana jika adegannya maghrib di pinggir pantai? Ya kamu tinggal tulis saja sore atau fajar. Sesuai dengan tuntutan skenario dan kebutuhan syuting.
6. Hal
Merupakan singkatan dari halaman. Kolom ini memberi keterangan seberapa panjang atau pendek sebuah scene. Panjang sebuah scene bisa satu sampai beberapa halaman. Bisa juga setengah, seperempat, atau paling pendek adalah seperdelapan.
Keterangan ini untuk memudahkan kita menentukan seberapa lama durasi kita syuting sebuah adegan. Sebuah scene yang seperdelapan halaman akan berbeda lama pengambilan gambarnya dengan scene yang sampai 4 halaman.
7. Set
Ini adalah keterangan dimana adegan itu terjadi. Kita harus menulisnya dengan detail. Umpamanya adegan di Rumah Merry. Di sisi sebelah mana? Di kamar, di ruang tamu, dapur, atau di kamar pembantu?
8. Prop/Kostum
Ini adalah keterangan bahwa di scene tersebut kamu akan menggunakan properti dan kostum tertentu. Properti itu misalnya, sepeda Merry, buku-buku, dan sebagainya. Sedangkan keterangan kostum ini hanya yang spesifik saja. Misalnya si Merry yang anak sekolah itu datang ke sekolah tapi tidak menggunakan seragam. Tapi malah menggunakan kaos oblong.
9. Talent
Berisi informasi tentang pemain atau talent atau artis yang berperan di scene tersebut.
10. Extras
Merupakan figuran. Misalnya kita butuh 10 figuran anak sekolah. Lima orang bapak-bapak. 4 orang ibu-ibu yang ngobrol di gerobak sayur.
11. Keterangan
Berisi deskripsi singkat adegan. Misalnya ayah dan ibu bertengkar hingga si ibu meminta cerai. Atau si Yusuf mengejar pencuri tapi tidak ketemu.
Dalam kolom keterangan ini bisa juga berisikan informasi tentang special equipment yang akan digunakan. Misalnya karena adegannya di sungkai kita butuh kamera underwater. Nah, ci kolom itu bisa diisi dengan kebutuhan tersebut.
Location Breakdown
Lembar Breakdown ini adalah kumpulan lokasi yang sama. Umpamanya set Kamar Rumah Alif ada 10 scene. Set Sekolah ada 5 scene.
Kumpulan scene dengan lokasi yang sama ini akan memudahkan kita ketika membuat jadwal syuting.
Breakdown Pemain
Rincian dari breakdown ini adalah kita bisa melihat berapa banyak jumlah scene dari seorang pemain. Juga sang pemeran itu memainkan adegan apa saja. Dari sini juga produser bisa menentukan seberapa layak honor bagi pemain tersebut.
Shooting Schedule
Bisa berupa copy paste dari breakdown lokasi. Tapi ada penambahan beberapa hal seperti: Shooting Day, Hari/tanggal, Call Sheet, dan Lokasi di bagian atas setelah judul. Dan ada tambahan di kolom bagian bawah yang berkaitan dengan jam calling pemain.
Itu dia adalah Contoh Script Breakdown yang bisa kamu tiru dan dijadikan referensi ketika akan membuat film. Semoga terbantu ya.